Nicola Glass Hasilkan Karya Kreatif Busana Chic dan Feminin

NICOLA Glass adalah desainer kreatif yang terkenal dengan koleksi busana chic dan feminin. Gaya desain inilah yang membuatnya terpilih menjadi direktur kreatif terbaru label Kate Spade dan memulai debutnya di koleksi Spring/Summer 2019. Perempuan yang akrab disapa Glass ini merupakan orang Irlandia Utara.

Dia meraih gelar Master of the Arts di Fashion Accessories dari Royal College of Art, London, Inggris. Di Inggis, dia tumbuh dewasa menapaki kariernya sebagai desainer.

“Saya tumbuh di Inggris, hanya tidak memiliki akses ke Amerika Serikat. Ketika Kate Spade benar-benar menjadi besar di Amerika, saya berpikir ingin menjadi perancang tas tangan,” kata Glass, seperti dilansir TheGuardian.com.

Sebelum di Kate Spade, Glass pernah bekerja untuk label fashion Michael Kors. Di label tersebut, dia memegang peran sebagai wakil presiden senior desain aksesori.

Dia ikut mengawasi semua desain dan pengembangan Michael Kors Collection. “Saya memimpin tim, termasuk semua aksesori, perangkat keras, dan desain teknis. Saya bertanggung jawab untuk mencari dan mengembangkan semua produk kulit dan kain,” ujar Glass.

Glass telah bersama Michael Kors sejak 2004. Dia berkontribusi pada bisnis dan memegang peran yang lebih senior berturut-turut selama 13 tahun masa jabatannya dengan perusahaan. Sebelum bekerja di Michael Kors, dia bekerja di Gucci, Italia, sebagai perancang aksesori.

Pada Novembber 2017 Presiden Label dan Kepala Eksekutif Tapestry Inc Victor Luis, perusahaan yang menaungi label Kate Spade, menunjuk Glass sebagai direktur kreatif terbaru Kate Spade.

Glass menggantikan Deborah Lloyd, yang memegang posisi sebagai direktur kreatif Kate Spade selama 10 tahun. Lloyd memutuskan keluar setelah Kate Spade diakuisisi oleh Tapestry Inc.

“Saya merasa sangat terhormat untuk bergabung dengan Kate Spade sebagai direktur kreatif. Ini adalah merek yang telah lama dikagumi dan saya berharap untuk memimpin tim dalam bab berikutnya dari evolusi dan pertumbuhan Kate Spade ini,” ucap Glass.

Sementara itu, menurut Luis, terpilihnya Glass sebagai direktur kreatif, bukan tanpa alasan. Perempuan ini dinilai memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni dalam hal desain. Gaya desainnya pun dinilai selaras dengan gaya desain ikonik Kate Spade.

“Kedalaman dan pengalamannya menjadi aset yang tidak ternilai bagi bisnis secara umum, terutama tim desain dan merek. Kini sedang menumbuhkan dan mengembangkan bisnis secara global,” kata Luis.

Luis menambahkan, Kate Spade terkenal dengan desainnya yang chic dan feminin. Kini, Glss akan mengawasi desain produk, citra merek, dan lingkungan toko Kate Spade untuk membuatnya lebih menarik.

“Glass akan bertanggung jawab untuk memimpin semua aspek kreatif merek Kate Spade, termasuk semua desain produk, citra merek, dan desain toko,” sebut Luis. Pada September 2018 Glass memulai debutnya sebagai direktur kreatif baru Kate Spade melalui ajang New York Fashion Week 2019 .

Saat itu dia menghadirkan koleksi Kate Spade Spring/Summer 2019. Fashion show yang digelar di New New York Public Library ini menampilkan desain-desain busana yang penuh dengan gaya feminin dan chic.

Glass menciptakan semangat percaya diri lewat desain-desain busana yang sederhana namun tetap ceria. Dengan desain vintage yang ikonik, Glass benar-benar menghadirkan warna baru dari Kate Spade New York.

Namun, ciri khas dari Kate Spade tetap menjadi benang merah pada setiap desain. Glass menuturkan, di koleksi ini dia terinspirasi oleh pakaian vintage yang memanfaatkan siluet tahun 40-an dan 70-an.

“Meskipun masih ada banyak gaun feminin yang berayun, bentuknya terasa sedikit retro. Saya mencampurkan siluet yang lebih trendi, seperti celana lebar dan rajutan yang dipotong,” ujar Glass.

Di koleksi debutnya, Glass banyak menampilkan warna merah muda dan hijau. Tak lupa dia mengombinasikan warna tersebut dengan palet warna butterscotch dan raspberry. Simbol sekop atau jantung hati yang menjadi simbol ikonik Kate Spade sejak lama diterjemahkan kembali oleh Glass melalui motif yang unik.

“Saya pertama kali berpikir untuk menggunakan simbol sekop pada tas, tetapi kemudian simbol ini benar-benar diterjemahkan dengan baik ke dalam ready-to-wear juga. Ada cara-cara di mana sekop sangat berani sebagai twist motif busana,” sebut Glass. (Dwi Nur Ratnaningsih)